Menurut Teori Pertukaran dari Henry Prevost Babbage (1824
– 1918) bahwa benda yang lebih dingin selalu menyerap gelombang panas dari benda
yang lain sampai keduanya mempunyai temperatur yang sama. Didasarkan pada teori
ini maka teh yang panas ataupun dingin dalam termos akan kehilangan panas atau
menyerap panas dari tempatnya.
. Namun, termos
sudah didesain agar bisa menghambat ketiga cara panas dapat berpindah: konduksi, konveksi,
dan radiasi.
Termos menggunakan bahan yang bersifat adiabatik. Bahan adiabatik secara
ideal menghambat atau tidak memungkinkan terjadinya interaksi, antara sistem
dengan lingkungan, tidak ada perpindahan kalor antara sistem dalam termos
dengan lingkungannya. Akibatnya tidak terjadi pertukaran temperatur. Dengan menggunakan bahan adiabatik ini termos mampu
mempertahankan suhu air yang berada di dalamnya. Dan suhu air tidak terkontaminasi dengan
suhu lingkungannya
Termos air terbuat dari tabung kaca yang berongga dan berwarna putih mengikap (spt cermin). Susunannya yang paling dalam adalah kaca tersebut, kemudian ada celah udara dan terakhir dinding termos. jadi antara didnding termos dengan tabung ada lapisan udara.
Elemen utama termos air adalah tabung kaca
yang hampa udara di sekeliling termos tersebut (seperti gelas, tapi pinggirnya
tebal & hampa udara di tengahnya bukan solid/pejal seperti pinggiran
gelas). Sedangkan penutup luarnya (biasanya terbuat dari aluminium)
berfungsi sebagai isolator antara tabung kaca dengan udara sekitar.
Prisip kerjanya kalor yang masuk dalam tabung tidak bisa merambat keluar karena dihambat oleh kaca yang mempunyai warna putih dan mengkilap (warna putih dan mengkilap itu menyerap sedikit kalor dibandingkan dgn warna gelap), kemudian kalor dihambat oleh celah yg hampir hampa udara pada tabung kaca, setelah itu masih dihambat lagi sama celah udara antara tabung dan dinding (karena udara adalah penghantar panas yg kurang baik) dan terakir adalah panas dihambat keluar oleh dinding termos yg biasa terbuat dari plastik atau logam perak yang penghantar panasnya kurang baik .
Prisip kerjanya kalor yang masuk dalam tabung tidak bisa merambat keluar karena dihambat oleh kaca yang mempunyai warna putih dan mengkilap (warna putih dan mengkilap itu menyerap sedikit kalor dibandingkan dgn warna gelap), kemudian kalor dihambat oleh celah yg hampir hampa udara pada tabung kaca, setelah itu masih dihambat lagi sama celah udara antara tabung dan dinding (karena udara adalah penghantar panas yg kurang baik) dan terakir adalah panas dihambat keluar oleh dinding termos yg biasa terbuat dari plastik atau logam perak yang penghantar panasnya kurang baik .
Dinama
Termos dibuat
dari kaca yang berdinding rangkap, diantara dinding itu dibuat hampa udara dan
salah satu dindingnya dilapisi oleh lapisan yang mengkilap (perak). Di termos
terdapat dua dinding kaca, yang masing-masing dibuat mengilap. Bagian dalam
dibuat mengkilap agar kalor dari air panas tidak diserap oleh dinding.
Sedangkan bagian luar dinding kaca dibuat mengilap dan dilapisi dengan perak,
tujuannya agar tidak terjadi perpindahan kalor secara radiasi.
Dengan kata lain, radiasi
panas yang dipancarkan oleh air dapat ditahan oleh dinding dalam termos yang
terbuat dari bahan mengkilap ini. Dengan demikian, air panas tersebut dapat
bertahan dalam termos ini dalam beberapa hari.Diantara dinding termos dibuat ruang hampa udara, Ruang hampa
udara disini digunakan untuk mencegah perpindahan kalor secara konveksi.
Sedangkan tutup termos dibuat dari
Kesimpulannya, dengan adanya dinding luar dan dalam pada termos tersebut suhu di dalam termos tetap terjaga karena hampa udara menghambat perambatan panas melalui udara.dan panas air tak bisa merambat keluar baik secara konveksi maupun konduksi.
Kesimpulannya, dengan adanya dinding luar dan dalam pada termos tersebut suhu di dalam termos tetap terjaga karena hampa udara menghambat perambatan panas melalui udara.dan panas air tak bisa merambat keluar baik secara konveksi maupun konduksi.
Jadi, prinsip kerjanya termos air
adalah sebagai isolator atau pencegah berpindahnya panas dari air
keudara luar.
Karena tekanan
udara luar untuk daerah tinggi memang lebih rendah di bandingkan di daerah
dataran rendah, sehingga molekul air lebih mudah terlepaske udara menjadi uap
(mendidih).
Waktu memasak
air di dataran tinggi air akan mudah mendidih, karena titik didih zat cair di
pengaruhi oleh tekanan udara di atas permukaan zat cair. Semakain keciltekanan
udara diatas permukaan zat cair, maka semakin rendah titik didih zat
cair tersebut di daerah dataran tinggi atau pegunungan, tekanan udaranya
lebih kecil di bandingkan tekanan udara di dataran rendah, shingga titik
didih di daerah datarantinggi atau pegunungan lebih rendah dari daerah dataran
tinngi. Karena titik didih di dataran tinggi
lebih rendah maka air akan lebih cepat mendidih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar