1. Anoda (-),
2. Katoda
(+),
3.
Elektrolit.
Sisi positif
dan negatif inilah yang kontak/terhubung dengan perangkat yang membutuhkan
daya baterai.
Cara kerja
bterai tidak lepas dari reaksi kimia didalam baterai tersebut. Reaksi kimia di
dalam baterai menyebabkan penumpukan electron di anoda, hal ini tentunya akan
menyebabkan perbedaan potensial di antara katoda dan anoda.
Sebuah
build up yang tidak stabil dari electron, electron mengatur diri dan menyingkir
dari perbedaan tersebut.
Dengan cara
khusus, electron saling menolak dan mencoba untuk ke sisi atau kutub yang
memiliki electron yang lebih sedikit.
Di dalam
baterai, satu satunya pilihan elektron untuk berpindah adalah di katoda. Tapi
elektrolit tidak memungkinkan elektron berpindah langsung dari anoda ke katoda.
Karena baterai adalah sebuah sirkuit tertutup maka tidak akan perpindahan yang
terjadi di internal baterai.
Cara
memindahkan electron adalah dengan menghubungkan antara anoda dan katoda
menggunakan kawat eksternal.
Dengan
menggunakan indicator sebuah lampu maka akan kita lihat efek perpindahan energy
dari anoda ke katoda yang mampu menyalakan lampu tersebut.
Namun
tentunya ada jumlah terbatas beda muatan antara anoda dan katoda , hal itulah
yang mempengaruhi umur dari baterai.
Proses akan
menjadi terbalik pada saat kita melakukan pengisian baterai, arus yang kita
masukkan ke dalam baterai dirubah dalam rekasi elektrokimia yang mengakibatkan
perbedaan muatan/potensial diantara anoda dan katoda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar